Info THL-TB Penyuluh Pertanian 2020

Rabu, 13 Desember 2017

Tahun depan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengusulkan 250.000 untuk kuota CPNS di pusat dan daerah.

Sahabat pembaca Info THL-TBPP 2017, sudah tahukah anda bahwa tahun depan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kempan-RB) mengusulkan 250.000 untuk kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di pusat dan daerah. Profesi tenaga didik dan kesehatan masih mendapat prioritas terbanyak penerimaan CPNS.

Hal tersebut dipaparkan, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kempan-RB, Setiawan Wangsaat di Bogor, Rabu (13/12). Kata dia, kuota tersebut sesuai dengan jumlah aparatur negeri sipil (ASN) yang telah purna bakti atau pensiun.

“Prioritasnya masih guru dan tenaga kesehatan. Untuk komposisi, lebih banyak untuk daerah (pemda). Sebanyak 215.000 untuk pemda, dan sisanya ditempatkan di pusat,” papar Setiawan.

Saat ini, lanjut Setiawan, pemerintah tetap melakukan seleksi CPNS 2018 dengan sistem zero growth, mengingat Kempan-RB belum mencabut moratorium. Artinya, tambahan ASN akan di sesuaikan dengan jumlah pegawai yang memasuki masa pensiun di tahun 2018.

Hingga saat ini, sebanyak 80 persen pemda-pemda telah memasukkan usulan formasi jabatan kepada kementerian. Nantinya, Kempan-RB akan melakukan seleksi terkait usulan-usulan itu. Melalui penerimaan sistem e-formasi, kementerian akan menyeleksi untuk disesuaikan dengan daya dukung kinerja pemda tersebut.

“Jadi nanti mulai dari usulan hingga validasi ini akan dilakukan pada Februari-Maret 2018. Baru kalau selesai nanti kita akan koordinasi untuk kapan pendaftaran akan dilakukan," katanya.

Posisi seleksi CPNS 2018 yang akan dibuka sesuai dengan rencana strategis masing-masing instansi. Lebih banyak untuk jabatan teknis yang memiliki kemampuan khusus. "Untuk formasi jabatan administrasi sekarang ini sudah cukup," tambah dia.

Pada penerimaan CPNS 2018, mendatang, Kempan-RB akan memfokuskan pada jabatan teknis atau fungsional. Berdasarkan data Kempan-RB, untuk jumlah ASN bidang administrasi terbanyak dengan presentasi 37,7 persen dari jumlah ASN di Indonesia, disusul tenaga pengajar (guru) 37,6 persen. Sementara ASN untuk jabatan teknis hanya 8,5 persen, disusul tenaga kesehatan sebanyak enam persen. 

Berita ini bersumber dari BeritaSatu.com.
Share:

Phospat Alam Dongkrak Produksi Jagung

Sahabat pembaca Info THL-TBPP 2017, sudah tahukah anda bahwa Petani di Dusun Gunung Agung, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, kini bisa lebih makmur dari sebelumnya. Berkat phospat alam, produktivitas jagung naik hingga 30% atau 9 ton/ha. Padahal sebelumnya hanya menghasilkan 5-6 ton/ha pipilan kering (PK).

"Sejak saya menggunakan phospat alam, produksi jagung jadi naik. Selain itu biaya produksi pun menurun," kata salah satu petani di Dusun Gunung Agung, Desa Arjosari, Kec. Raja Selebah, Kab. Lampung Timur, Lampung, Wayan Sukre saat acara Temu Lapang Petani di Dusun Gunung Agung, Senin (11/12).

Melihat dari kondisi lahan, memang jenis tanah di Lampung adalah tanah kering masam. Permasalahan lahan kering masam adalah ketersediaan phospat dalam tanah, sehingga petani memberikan pupuk phospat pabrikan (dalam hal ini SP-36) untuk memperbaiki lahan. Sayangnya SP-36 ini ketika dicampurkan ke tanah akan langsung diserap oleh Fe (besi) dan Al (almunium) yang banyak terkandung pada tanah kering masam, sehingga tanaman tidak kebagian.

"Makanya pemberian phospat alam itu menjadi solusi jitu untuk pertanian di lahan kering masam karena diserap oleh tanah sangat lambat, sehingga tanaman dapat menyerapnya," kata Kepala Balai Penelitian Tanah, Husnain.

Phospat alam yang sangat reaktif diaplikasikan di tanah masam dengan kadar keasaman 4,5-5 pH (rata-rata di Lampung, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan) adalah phospat alam asal Negara Moroko. Negara tersebut merupakan negara penghasil phospat alam terbesar di dunia.

Hampir 75% phospat alam berada di Moroko. Karena itu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) melalui Balai Penelitian Tanah bekerjasama dengan OCP.SA (holding phospat alam asal Moroko) melakukan penelitian tentang phospat alam dari Moroko untuk pertanaman jagung di Indonesia.

"Sebenarnya kerjasama penelitian ini sudah lama. Sempat berhenti, lalu dilanjutkan lagi di tahun 2013 sampai sekarang. Dan phospat alam asal Moroko ini sangat reaktif di lahan kering masam di Indonesia (pH 4,5-5)," tambah Husnain.

Untuk pengapikasiannya sendiri, bukan hanya phospat alam saja yang diberikan. Harus disertai dengan pupuk lainnya, terutama pupuk kandang agar produktivitas lebih meningkat. Untuk 1 ha lahan, dibutuhkan 1 ton phospat alam yang disebar pada saat pengolahan tanah agar tercampur.

Setelah 5 hari, jagung bisa langsung ditanam. Lalu untuk menutup lubang pertanaman ditutup dengan pupuk kandang (dosis 400 kg per ha). Setelah 15 hari, baru diberi pupuk NPK 100 kg dan urea 30 kg. Baru diusia 20 hari ditambahkan kembali 50 kg NPK dan 20 kg urea. "Hasilnya akan ada peningkatan 20-30%dengan phospat alami dan pupuk berimbang. Untuk dosis 1 ton per ha yang diberikan satu kali,  mampu bertahan hingga 5 kali musim tanam. Tentu ini sangat hemat sekali," kata Husnain. 

Berita ini bersumber dari Tabloid Sinar Tani.
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.